BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Setelah berakhirnya periode klasik
Islam, ketika Islam mulai memasuki kemunduran, Eropa bangkit dari
keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik
dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islma dan bagian dunia
lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahkan kemajuan dalam bidang ilmu
dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan
Eropa ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol. Dari Islam
Spanyol di Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika islam
mencapai masa keemasannya, Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang
sangat penting, menyaingi Baghdad di Timur.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Masuknya Islam di Spanyol ?
2.
Faktor-faktor
Apa Saja Yang Mempengaruhi Islam Mudah Masuk Spanyol ?
3.
Bagaimana
Perkembangan Islam di Spanyol ?
4.
Bagaimana
Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol ?
5.
Bagaimana
Pengaruh Peradaban Spanyol Islam di Eropa ?
6.
Bagaimana
Transmisi ilmi-ilmu Keislaman di Eropa ?
C.
Tujuan Masalah
1. Mengetahui Bagaimana Masuknya Islam di Spanyol.
2. Mengetahui Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Islam Mudah Masuk
Spanyol.
3. Mengetahui Bagaimana Perkembangan Islam di Spanyol.
4. Mengetahui Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol.
5. Mengetahui Bagaimana Pengaruh Peradaban Islam Spanyol di Eropa.
6.
Mengetahui
Transmisi ilmu-ilmu Keislaman di Eropa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Masuknya Islam di Spanyol
Spanyol
diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang
khalifah dari Bani Umayah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyo,
umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikan sebagai salah satu
propinsi dari dinasti Bani Umayah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu
terjadi di zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Abd Al-Malik
mengangkat Hasan Ibn Nu’man Al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Pada
masa Khalifah Al-Walid, Hasan Bin Nu’man sudah digantikan oleh Musa Bin
Nushair. Di zaman Al-Walid itu, Musa Bin Nushair memperluas wilayah kekuasaannya
dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Ia juga menyempurnakan penaklukan ke
daerah-daerah bekas kekuasaan bangsa Barbar di pegunungan-pegunungan, sehingga
mereka menyatakan setia dan berjanji tidak akan membuat kekacauan-kekacauan
seperti yang dilakukan sebelumnya.
Sebelum
dikalahkan dan dikuasai Islam, di kawasan ini terdapat kekuasaan kerajaan
Romawi, yaitu kerajaan Gothik. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar
membuat kerusuhan dan dan menentang kekuasaan Islam. Setelah dapat dikuasai,
umat Islam mulai memusatkan perhatiannya untuk menaklukkan Spanyol. Dengan
demikian, Afrika Utara menjadi batu loncatan bagi kaum Muslimin dalam
penaklukan wilayah Spanyol. Ada tiga pahlawan Islam paling berjasa
memimpin satuan-satuan ke sana, yaitu Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan
Musa ibn Nushair.
Khalifah
mengirim 500 orang pasukan yang dipimpin oleh Tharif Ibn Malik pada tahun
91 H/711 M, Ibn Nushair (gubernur Afrika Utara) mengirim pasukan sebanyak 7000
orang di bawah pimpinan Thariq Ibn Ziyad. Akhirnya Thariq Ibn Ziyad berhasil
menguasai hampir seluruh kota yang ada di semenanjung Iberia atas bantuan
Nushair mendeklarasikan semenanjung Iberia sebagai bagian dari kekuasaan
Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Thariq Ibn
Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol, karena pasukannya lebih
besar dan hasilnya lebih nyata yang dari sebagian besar suku Barbar yang
didukung oleh Musa Ibn Nushair dan sebagian dari orang Arab yang dikirim oleh
Khalifah Al-Walid. Pasukan itu menyeberangi selat di bawah pimpinan Thariq Ibn
Ziyad. Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat
dan menyiapkan pasukanya, yaitu Gibraltar (Jabal Thariq). Dalam pertempuran di
Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan, dari situ Thariq dan pasukannya terus menaklukkan
kota-kota penting seperti Cordova, Granada, dan Toledo (ibu kota kerajaan Goth
saat itu). Musa Ibn Nushair membantu perjuangan Thariq dengan suatu pasukan
besar dan ia berangkat menyeberangi selat itu dan satu persatu kota yang
dilewatinya dapat ditlaklukkanya seperti Sidonia, Karmona, Seville, Merida,
serta kerajaan Gothik, Theodomir di Orihuela, kemudian ia bergabung dengan
Thariq di Teledo dan keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di
Spanyol. Yaitu bagian Utara (dari Sarogosa sampai Navarre).
Ketika Daulah
Umayyah di Damaskus dihancurkan oleh Bani Abbas, Abd al-Rahman Ibn Mu’awiyah
berhasil meloloskan diri dan menginjakan kakinya di Andalusia pada tahun 132
H/750 M. Ia diberi gelar al-dakhil, karena beliau adalah pangeran
Dinasti Bani Umayyah pertama yang menginjakan kakinya di semenanjung Iberia.
Beliau berhasil menyingkirkan Yusuf Ibn Abd al-Rahman al-Fihri yang
menyatakan diri tunduk kepada Dinasti Bani Abbas pada tahun 138 H/756 M. Abd
al-Rahman al-Dakhil memproklamirka bahwa Andalusia lepas dari kekuasaan Dinasti
Bani Abbas dan Ia memakai gelar amir (bukan khalifah).
Selama 32 tahun
berkuasa, Abd al-Rahman berhasil mengatasi berbagai ancaman, baik dari dalam
maupun dari luar. Karena ketangguhannya, kemudia Ia diberi gelar Rajawali
Quraisy. Karena kekuasaan Dinasti Bani Abbas sepeninggal al-Mutwakil (247
H/861 M) semakin merosot, Abd al-Rahman memproklamirkan diri sebagai khalifah
dan memakai gelar amir al-mu’minin.
B.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Islam Mudah Masuk Spanyol
Faktor-faktor yang meyebabkan
Islam masuk Spanyol yaitu dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal
sebagai berikut :
1) Faktor Eksternal adalah suatu
kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Pada masa penaklukkan
Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini
berada dalam keadaan menyedihkan. Perpecahan politik memperburuk keadaan
ekonomi masyarakat. Ketika Islam masuk ke Spanyol, ekonomi masyarakat lumpuh.
Padahal sewaktu Spanyol berada di bawah kekuasaan Romawi, berkat kesuburan
tanahnya pertanian dan perdagangan, dan industri maju pesat. Akan tetapi
setelah Spanyol berada di bawah kekuasaan kerajaan Goth, perekonomian lumpuh
dan kesejahteraan masyarakat lumpuh. Buruknya kondisi sosial, ekonomi, dan
keagamaan tersebut terutama disebabkan oleh keadaan politik yang kacau. Kondisi
terburuk terjadi pada masa pemerintahan Raja Roderick, Raja Goth terakhir
dikalahkan Islam.
2)
Faktor Internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam
tubuh penguasa, beberapa tokoh pejuang dan para prajurit Islam yang terlibat
dalam penaklukkan wilayah Spanyol pada khususnya. Sikap toleransi agama dan
persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum muslimin menyebabkan penduduk
Spanyol menyambut kehadiran Islam di wilayah tersebut.
C.
Perkembangan Islam di Spanyol
1) Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode ini, Spanyol berada di
bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh khalifah Bani Umayyah yang
berpusat di Damaskus. Stabilitas politik negeri Spanyol pada periode ini belum
tercapai secara sempurna, ada gangguan yang datang dari dalam dan dari luar.
Gangguan dari dalam yaitu berupa perselisihan diantara elite penguasa, dan
terdapat perbedaan pandangan antara khalifah di Damaskus, dan gubernur Afrika
Utara yang berpusat di Kairawan. Sedangkan gangguan dari luar yaitu datangnya
dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang tinggal di daerah pegunungan.
2) Periode Kedua (755-912 M)
Pada periode ini Spanyol berada di
bawah pemerintah Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama yaitu Abdurrahman
I yang memasuki Spanyol (138 H/755 M) yang diberi gelar Abdurrahman Ad-Dakhil,
ia adalah keturuna Bani Umayyah yang berhasil lolos dari kejaran Bani Abbasiyah
ketika Bani Abbasiyah berhasil menaklukkan Bani Umayyah di Damaskus, dan
al-Dakhil berhasil mendirikan Dinasti Umayyah di Spanyol. Saat ini, umat Islam
Spanyol mulai memperoleh kemajuan baik dalam bidang politik maupun peradaban.
Abdurrahman A-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota
besar Spanyol.
3) Periode Ketiga (912-1013 M)
Pada periode ini Diperintah oleh
peguasa dengan gelar khalifah. Umat Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan
dan kejayaan menyaingi daulah Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman An-Nashir
mendirikan Universitas Cordova. Perpustakaannya memiliki ratusan ribu buku,
pada masa ini masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran yang
tinggi.
4) Periode Keempat (1013-1086 M)
Pada periode ini Spanyol terpecah
menjadi lebih dari 30 negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan
yang berpusat di Sevilla, Cordova, Toledo dan sebagainya. Dan umat Islam di
Spanyol kembali memasuki pertikaian intern. Ironisnya jika terjadi perang
saudara, ada di antara pihak-pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan
kepada raja-raja Kristen, namun walaupun demikian, kehidupan intelektual terus
berkembang pada peiode ini.
5) Periode Kelima (1086-1248 M)
Pada periode ini kekuasaan Islam
Spanyol dipimpin oleh penguasa-penguasa yang lemah sehingga mengakibatkan
beberapa wilayah Islam dapat dikuasai oleh kaum Kristen. Tahun 1238 Cordova
jatuh ketangan penguasa Kristen dan Sevilla jatuh pada tahun 1248 M. hampir
seluruh wilayah Spanyol Islam lepas dari tangan penguasa Islam.
6) Periode Keenam (1248-1492 M)
Pada periode ini Islam hanya
berkuasa di Granada di bawah Dinasti Ahmar (1232-1492 M). Peradaban kembali
mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir, Tetapi secara politik
dinasti ini hanya berkuasa di wilayah kecil. Abu Abdudllah Muhammad merasa
tidak senang kepada ayahnya, karena menunjuk anaknya yang lain untuk penggantinya
sebagai raja, lalu ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Muhammad bin sa’ad. Abu
Abdullah kemudian meminta bantuan kepada ferdinand dan Isabella untuk
menjatuhkannya. Dan mereka dapat mengalahkannya, lalu Abu abdullah naik tahta.
Kemudian Ferdinand dan Isabella
mempersatukan dua kerajaan besar Kristen melalui perkawinan, menyerang balik
Abu Abdullah dan mengambil kekuasaannya. Akhirnya Abu Abdullah kalah dan
menyerahkan kekuasaanya kepada Ferdinand dan Isabella. Sedangkan Abu Abdullah
hijrah ke Afrika Utara. Lalu berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol pada tahun
1492 M.
D. Kemajuan
Peradaban Islam di Spanyol
1)
Kemajuan Intelektual dan Eksakta
a. Filsafat
Pada abad IV H/X M, para pelajar di
Andalusia banyak yang pergi ke Baghdad untuk belajar filsafat. Di antara mereka
adalah Abu al-Qasim Maslamah Ibn Ahmad al-Majriti (w. 397 H/1007 M). Ia
mempelajari manuskrip-manuskrip Arab dan Yunani, kemudian mengembangkan ilmu
yang diperolehnya di Andalusia. Ia berjasa dalam bidang illmu matematika,
astronomi, kedokteran, dan kimia, dan ia merupakan ulama’ pertama yang
memperkenalkan ajaran Rasa’il ikhwan al-Shafa di Eropa.
Perkembangan filsafat mendorong
berkembangnya ilmu eksakta, antara lain matematika. Ilmu pasti yang
dikembangkan orang Arab berpangkal dari buku India, yaitu Sinbad, yang
diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh Ibrahim al-Fazari pada tahun 154 H/771 M.
Di samping itu, ulama Arab telah menciptakan ilmu tumbuh-tumbuhan untuk
kepentingan pengobatan, sehingga melahirkan ilmu apotek dan farmasi.
Tokoh utama dalam sejarah filsafat
Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad Ibn Al-Sayigh yang lebih dikenal dengan
Ibn Bajjah. Dilahirkan di Saragosa , ia pindah di Sevilla dan Granada.
Meninggal karena keracunan di Fez tahun 1138 M.
b. Sains
Sains yang terdiri dari ilmu-ilmu kedokteran , fisika,
matematika, astronomi, kimia, botani, zoologi, geologi, ilm obat-obatan
berkembang dengan baik. Salah satu tokoh Sains dalam bidang Astronomi, yaitu
Abbas bin Farnas, dalam bidang obat-obatan yaitu Ahmad bin Iyas, di bidang
kedokteran yaitu Ummul Hasan binti Abi Ja’far, dalam bidang geogarafi yaitu Ibn
Jubar, dan Ibn Khaldun adalah perumus filsafat sejarah.
c. Bahasa dan Sastra
Di Spanyol pada masa Islam, banyak yang ahli dan mahir
dalam bahasa Arab, antara lain Ibn Sayyidih. Dan dalam bidang sastra banyak
bermunculan seperti Al-Aqd Al-Farid karya ibnu Abd Rabbih dan lain-lain.
Pada zaman Umayyah, di Cordova tercatat sejumlah ulama yang
melahirkan karya-karya besar, di antaranya yaitu Al-Zabidi (guru Ibn Quthiyah),
di antara karyanya Mukhtsahar al-‘Ayn, dan Akhbar al-Nahwiyin.
d. Musik dan Kesenian
Tokoh seni dan musik antara lain: Al-Hasan bin Nafi yang
mendapat gelar zaryab. Zaryab juga terkenal sebagai pencipta lagu-lagu.
Keahliannya di bidang musik membekas hingga sekarang, bahkan ia dianggap
sebagai peletak dasar musik Spanyol modern.
2)
Bidang Ilmu Keagamaan
a. Tafsir
Salah satu Mufasir yang terkenal di
Andalusia adalah al-Qurtubi. Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhammad
bin Ahmad bin Abu Bakr bin Farh Al-Anshari Al-Khazraji Al-Andalusi (w. 1273 M).
Karyanya dalam bidang tafsir adalah Al-Jami’u li Ahkam Alqur’an, kitab
tafsir yang terdiri dari 20 jilid dikenal dengan nama Tafsir Al-Qurtubi.
b. Fiqh
Spanyol Islam dikenal sebagai pusat
penganut mazhab Maliki.Adapun yang memperkenalkaln mazhab ini di Spanyol adalah
Ziyad bin Abd Ar-Rahman. Para ahli Fiqh lainnya adalah Asy-Syatibi, penulis
buku Al-Muwafaqat fi Ushul Asy-Syari’ah (ushul Fiqh), dan Ibn Hazm.
3) Pembangunan Kota
Kemajuan
Dinasti Umayyah di Andalusia dicapai pada Zaman Al-muntashir, pengganti Abd
al-Rahman al-Dakhil. Kemajuan Cordova ditandai dengan al-Qashr al-Kabir (kota
satelit yang dibangun oleh al-Dakhil dan dilanjutkan oleh penggantinya, yang di
dalamnya terdapat gedung-gedung istana megah), Rushafat (istana yang
dikelilingi oleh taman yang dibangun oleh al-Dakhil di sebelah barat laut
Cordova), masjid Jami Cordova (dibangun tahun 170 H/786 M) hingga kini masih
tegak, al-Zahra (kota satetlit di bukit pegunungan Sierra Morena), nama
tersebut diambil dari nama salah seorang selir (gundik) al-Nashir pada tahun
325 H/936 M). Kota ini dilengkapi dengan masjid tanpa atap (kecuali
mihrabnya) dan air mengalir di tengah masjid, danau kecil yang berisi ikan-ikan
yang indah, taman hewan (margasatwa), pabrik senjata, dan pabrik
perhiasan.
Faktor
pendukung kemajuan Islam di Spanyol antara lain didukung oleh adanya
penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan
umat Islam, seperti Abdurrahman Ad-dakhil Abdurrahman Al-Wasith, dan
Abdurrahman An-Nashir.
Adapun
menurut Badri Yatim, sebab-sebab yang menjadikan kemunduran dan
kehancuran Islam Spanyol antara lain disebabkan karena konflik penguasa Islam
dengan penguasa Kristen, tidak adanya ideologi pemersatu, karena kesulitan
ekonomi, tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan, dan karena letaknya yang
terpecil dari pusat wilayah dunia Islam yang lain.
E. Pengaruh
Peradaban Spanyol Islam di Eropa
Orang-orang Eropa menyaksikan
kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan
negara-negara tetangganya Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains di
samping bangunan fisik. Yang terpenting di antaranya adalah pemikiran Ibn Rusyd
(1120-1198 M). Di Eropa timbul gerakan Averroeisme (Ibn Rusyd-isme) yang
menuntut kebebasan berfikir. Pihak gereja menolak pemikiran rasional yang
dibawa gerakan Averroeisme ini.
Berawal dari gerakan Averroeisme
inilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme
pada abad ke-17 M. Pengaruh peradaban Spanyol Islam di Eropa berawal dari
banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di uniersitas-universitas
Islam di spanyol, seperti Universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan
Salamanca. Universitas pertama di Eropa adalah Universitas Paris yang didirikan
pada tahun 1231 M (30 tahun setelah wafatnya Ibn Rasyd). Di akhir zaman
pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah universitas-universitas Islam
diajarkan, seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti, dan ilmu filsafat.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas
Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan
kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14
M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui
terjemahan-terjemahan kembali ke dalam bahasa latin.
Walaupun Islam akhirnya terusir dari
negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi ia telah membidani
gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali
kebudayaan Yunani klasik (renaissance) pada abad ke-14 Myang bermula di
Italia, gerakan reformasi pada abad ke-17 M. Dan pencerahan (aufklarung)
pada abad ke-18 M.
Selain itu juga bahasa Arab telah
berpengaruh besar di Eropa selama Islam berada di Andalusia, Karena lamanya
Islam di sana, tidak kurang dari 7000 kata-kata Spanyol yang berasal dari
bahasa Arab.
F. Transmisi
Ilmu-ilmu Keislaman ke Eropa
Semenjak abad ke-11 M, umat Islam
mendapat serangan dari berbagai jurusan. Di Andalusia, umat Kristen semenjak
Raja Ferdinand I (1035-1065 M) mempersatukan kekuatan membentuk kerajaan Leon
yang kuat, mulai menyerang kekuasaan Islam guna merebut kembali daerah-daerah
mereka sehingga penyatuan kekuatan mereka itu merupakan awal dari pengusiran
umat Islam dari Andalusia. Di pantai timur laut tengah, umat islam mendapat
serbuan tentara salib selama dua abad. Di Timur sejak abad ke-10 M, khalifah
abbasiyah sudah tidak mempunyai kekuatan lagi. Kekuasaannya telah diambil
sultan-sultan Buwaihi, kemudian oleh Bani Saljuk. Hilangnya kekuasaan khalifah
itu menjadi sempurna setelah datangnya Hulagu menyapu bersih kota Baghdad dari
permukaan bumi.
Umat Islam kehilangan segala sesuatu
yang pernah dimiliki. Namun, terjadi sesuatu yang diluar dugaan manusia,
ternyata bangsa yang menghancurkan daulah Islamiyah yang berpusat di Baghdad
itu, keturunannya justru menjadi pembangun dan pembela agama Islam dan
kebudayaannya yang gigih sehingga agama Islam menjadi tumbuh dan mekar kembali.
Sebenarnya transmisi ilmu
pengetahuan Islam mengalir ke Eropa melalui berbagai jalur. Jalur-jalur
tersebut adalah :
·
Melalui Perang Salib
·
Melalui Negeri Sicilia
·
Melalui Andalusia (Spanyol)
BAB III
PENUTUP
Ø Kesimpulan
Faktor-faktor yang meyebabkan
Islam masuk Spanyol yaitu dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam
negeri Spanyol sendiri. Pada masa penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam,
kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan
menyedihkan. Faktor internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam
tubuh penguasa, beberapa tokoh pejuang dan para prajurit Islam yang terlibat
dalam penaklukkan wilayah Spanyol pada khususnya.
Kemajuan Islam di Spanyol
dipengaruhi oleh kemajuan intelektual dan eksakta (filasafat, sains, musik dan
kesenian, bahasa dan sastra), bidang ilmu keagamaan (fiqh dan tafsir), dan
pembangunan kota.
Pengaruh peradaban Islam di Spanyol
yaitu berawal Di Eropa yang timbul gerakan Averroeisme (Ibn Rusyd-isme) yang
menuntut kebebasan berfikir. Pihak gereja menolak pemikiran rasional yang
dibawa gerakan Averroeisme ini. Berawal dari gerakan Averroeisme inilah di
Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad
ke-17 M. Pengaruh peradaban Spanyol Islam di Eropa berawal dari banyaknya
pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di uniersitas-universitas Islam di
spanyol, seperti Universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca.
Selain itu juga bahasa Arab telah
berpengaruh besar di Eropa selama Islam berada di Andalusia, Karena lamanya
Islam di sana, tidak kurang dari 7000 kata-kata Spanyol yang berasal dari
bahasa Arab.
DAFTAR PUSTAKA
Amin
Munir, Samsul, Drs. M.A,. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Amzah,
2010, hlm 162
Yatim,
Badri, Dr. M.A,. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada, 2007, hlm 88
Mubarok,
Jaih, Dr. M.Ag,. Sejarah Peradaban Islam, Bandung : Pustaka Bani
Quraisy, 2004, hlm 70
0 komentar:
Posting Komentar